2 Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus memperhatikan faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal. a. Jelaskan perbedaan tersebut. b. Jelaskan unsur-unsur yang terdapat pada tarif yang ideal.
JAKARTA – Beberapa tahun belakangan ini, industri asuransi Indonesia sering dirundung masalah. Bahkan, sejumlah perusahaan asuransi diantaranya telah dicabut izinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK. Adapun yang lain masih terus bergelut dengan kondisi seperti itu, nasabah pemegang polis tercundangi, tidak mendapatkan dana yang ditempatkan di perusahaan asuransi itu. Terlebih Lembaga Penjamin Polis LPP yang diamanatkan Undang-Undang Perasuransian Tahun 2014, suatu lembaga mirip Lembaga Penjamin Simpanan LPS yang diperuntukan bagi industri perbankan, masih juga belum terbentuk di republik terlepas dari permasalahan yang membelit perusahaan asuransi kita, salah satu isu yang mulai berkembang di level global adalah apakah permasalahan distress yang melanda perusahaan asuransi dapat memicu timbulnya atau memperburuk amplify risiko sistemik, sehingga berujung pada instabilitas sistem keuangan?Isu itu mulai mengemuka seiring terjadinya krisis keuangan global 2008-2009. Sebabnya, di periode awal krisis itu, salah satu perusahaan yang diselamatkan bail out pemerintah Amerika Serikat AS justru adalah perusahaan asuransi, yakni American International Group AIG yang merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di AS. Keputusan itu diambil karena AIG dianggap sistemik systemically important yang apabila gagal dapat menyebabkan instabilitas sistem keuangan dan berdampak pada terganggunya kegiatan perusahaan asuransi tersebut tentu membalikkan argumen selama ini bahwa institusi keuangan yang menimbulkan risiko sistemik dan mengganggu stabilitas sistem keuangan hanyalah sektor perbankan. Ternyata sektor asuransi pun bisa berlaku demikian. Bahkan, studi empiris Weiß dan Mühlnickel 2014 dan Bernal et. al 2014 memperlihatkan risiko sistemik yang ditimbulkan sektor asuransi lebih besar ketimbang perbankan. Lalu, mengapa bisa begitu?Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa industri asuransi berkontribusi terhadap risiko sistemik. Pertama, adanya perubahan perilaku behavior dari perusahaan asuransi. Saat ini, perusahaan asuransi mulai banyak melakukan kegiatan di luar kegiatan tradisionalnya non-core and non-insurance activities. Kegiatan itu umumnya berisiko tinggi seperti credit derivatives dan financial guarantees. Perusahaan asuransi global seperti AIG, Hartford Financial Services Group HSFG atau Lincoln National banyak menawarkan produk asuransi yang diiringi investasi yang memberikan jaminan return financial guarantees.Tidak hanya itu, AIG juga diketahui sebagai penerbit Credit Default Swap CDS atas surat utang korporasi. Dan peran AIG inilah yang kemudian menyeretnya ke lubang krisis. Ini dikarenakan banyaknya klaim dari pembeli CDS akibat surat utang yang dijadikan underlying mengalami default, imbas dari perilaku itu juga membuat komposisi aset investasi mereka selain makin berisiko juga makin seragam common exposures. Akibatnya, aset mereka menjadi terekspos volatilitas pasar common shocks dan semakin rentan terhadap perubahan variabel ekonomi makro. Mereka berpotensi mendapatkan kerugian yang besar bila terjadi gejolak di pasar perusahaan asuransi memiliki keterkaitan interconnectedness yang erat, baik dengan sektor keuangan maupun korporasi. Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan asuransi yang krusial bagi kegiatan ekonomi, yakni sebagai penyedia produk proteksi asuransi terhadap risiko keuangan dan kegiatan ekonomi, dan sebagai sumber pendanaan bagi korporasi yang menerbitkan surat utang dan saham. Sebagai penyedia produk proteksi, misalnya asuransi kebakaran dan jiwa. Kedua jenis asuransi ini sangat dibutuhkan perbankan dalam memberikan kredit KPR kepada masyarakat karena dapat memitigasi risiko kredit risk management product. Bila perusahaan asuransi bermasalah dan mereka dominan di industri maka tentu berimbas pada penyediaan produk itu, dan penyaluran kredit KPR perbankan akan terpengaruh. Hubungan positif antara pasokan produk asuransi dan kredit ditunjukkan oleh studi empiris Garmaise dan Moskowitz 2009.Sementara itu, sebagai sumber pendanaan bagi korporasi tidak lepas dari peran perusahaan asuransi itu sebagai investor institusional. Dengan kepemilikan dana yang melimpah, mereka mempunyai kemampuan yang besar pula dalam menginvestasikan dananya dalam surat berharga yang diterbitkan korporasi. Sebagai contoh di AS, asuransi jiwa merupakan salah satu investor institusional terbesar di pasar modal dan sumber pendanaan penting bagi ekonomi begitu, penguasaan yang besar atas surat utang dan saham inilah yang kemudian perlu diwaspadai otoritas, terutama dalam periode krisis. Sebabnya, di kondisi itu nilai surat berharga akan cenderung menurun, sehingga untuk menghindari loss yang semakin besar dan memenuhi kebutuhan likuiditas, perusahaan asuransi akan menjual surat utangnya secara masif fire sales yang pada gilirannya dapat mengakibatkan harga semakin menurun. Efek menularnya contagion akan mengeskalasi krisis menjadi ukuran size perusahaan asuransi yang makin membesar. Hal ini mengakibatkan semakin besar pula kemampuan perusahaan asuransi untuk menyediakan produk dan menginvetasikan dananya di pasar makin besar pula ketergantungan atau tingkat interkoneksinya dalam pasar keuangan Besarnya aset itulah yang menjelaskan mengapa kontribusi sektor asuransi terhadap risiko sistemik di AS lebih besar ketimbang di too big to fail TBTF juga berlaku untuk industri makin berperannya sektor asuransi dalam menimbulkan risiko sistemik, akhirnya telah mendorong Financial Stability Board dan The International Association of Insurance Supervisors memutuskan dan mempublikasikan sejumlah perusahaan asuransi yang tergolong sistemik atau Global Systemically Important Insurers G-SIIs. Tidak hanya itu, pendekatan yang diperlukan tidak lagi cukup dengan pendekatan mikroprudensial tetapi perlu dikomplemen dengan ini berarti bahwa surveilans tidak hanya fokus pada perusahaan asuransi secara individu tetapi juga perilaku industri asuransi secara keseluruhan serta interkoneksinya dengan sistem keuangan. Penguatan resiliensi atau daya tahan industri asuransi terhadap berbagai gejolak pun harus dijaga secara instrumen makroprudensial dapat pula diterapkan pada industri asuransi, sebagaimana yang diperuntukkan industri perbankan, seperti countercyclical capital buffer dan limitasi pada kegiatan atau produk-produk itu, asesmen melalui metode stress test perlu dilakukan secara regular. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai resiliensi industri asuransi terhadap potensi kerentanan ataupun gejolak yang terjadi. Dan yang tak kalah pentingnya adalah koordinasi dan sinergi antar otoritas yang terus diperkuat agar kestabilan sistem keuangan tetap terjaga.* Artikel dimuat di koran cetak Bisnis Indonesia edisi Selasa 19/2/2019 Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini asuransi Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Industrikonstruksi memiliki karakteristik yang secara terpisah dimiliki oleh industri lain tetapi dalam kombinasi muncul dalam konstruksi saja. Industri Konstruksi adalah salah satu industri yang paling berkembang pesat di seluruh dunia. Industri ini terutama berbasis perkotaan yang berkaitan dengan persiapan serta pembangunan properti real estat.
TUGAS 2 1. Asuransi dapat mengcover risiko-risiko yang akan dihadapi. Jelaskan risiko-risiko yang dapat dicover oleh asuransi dan berikan contohnya. 2. Identifikasi dan jelaskan risiko yang tidak dapat dicover asuransi dan berikan contohnya 3. Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus memperhatikan beberapa faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal. a. Jelaskan perbedaan tersebut. b. Jelaskan unsur-unsur apa saja agar dapat menetapkan tarif yang ideal. Jawaban 1. Meskipun asuransi memiliki peran yang besar dalam manajemen risiko, tidak semua risiko dapat diasuransikan. Berikut adalah risiko-risiko yang dapat dicover oleh asuransi a. Kerugian karena risiko bisa ditentukan dan diukur Sebagian bersar risiko dapat ditentukan dan diukur, namun pada kenyataannya mengukur risiko tidak semudah dibayangkan. Hal itu terkait dengan pendapat dari masing-masing pihak. Contoh yaitu perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi kesehatan. Risiko tersebut dapat ditentukan dan diukur dengan rekam medis dari pemegang polis dan dapat ditentukan besaran kerugiannya. b. Risiko yang mempunyai kemiripan dan banyak Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan asuransi adalah risiko tersebut dapat diperkirakan di depan. Perkiraan risiko akan lebih mudah ketika risiko tersebut sering terjadi dan identik satu dengan yang lain. Jika risiko tersebut jarang terjadi dan setiap kejadian memiliki karakter yang berbeda maka perusahaan asuransi akan menanggung risiko ketidakpastian juga. Contohnya adalah ketika perusahaan asuransi memberikan layanan asuransi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah risiko yang sangat sulit untuk diperkirakan. Namun pada praktiknya sering terjadi dan memiliki karakteristik yang mendekati pada setiap kejadian. Dalam hal ini perusahaan asuransi dapat memperhitungkan risikonya dengan mengelompokkan karakteristik dari kejadian tersebut. Lalu akan diketahui besarnya risiko dari pekerja pabrik dan pekerja kantoran akan berbeda. c. Kerugian yang besar Perusahaan atau individu akan mengasuransikan risiko yang memiliki potensi kerugian yang besar. Hal itu karena sesuai dengan prinsip manajemen risiko, jika risiko memiliki potensi kerugian yang kecil maka tidak perlu diasuransikan. Hal itu dikarenakan potensi kerugian yang kecil dapat ditanggung dari keuangan pribadi atau internal perusahaan dengan menyiapkan dana cadangan. Contohnya adalah kerugian akibat kebakaran yang tentunya memiliki kerugian yang besar sehingga perusahaan atau individu tidak dapat
Sehinggamau tak mau kamu harus bisa belajar bagaimana menghadapi orang dengan tipe dan karakter yang berbeda-beda. peran agen masih sangat dibutuhkan dalam kelangsungan industri asuransi. Pasalnya, agen memiliki peran penting untuk menyakinkan calon nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan. baik bisnis maupun pekerjaan lainnya
100% found this document useful 1 vote211 views3 pagesOriginal TitleTugas 2 Manajemen Resiko dan Asuransi.docxCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote211 views3 pagesTugas 2 Manajemen Resiko Dan AsuransiOriginal TitleTugas 2 Manajemen Resiko dan Asuransi.docxJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Industriasuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus memperhatikan beberapa faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal. a. Jelaskan perbedaan tersebut b. Jelaskan unsur-unsur yang terdapat pada tarif yang ideal
Was this document helpful?Leave a comment or say thanksNama Mahasiswa RiadiNim Mahasiwa 041932957Tugas 2 / ADBI4211Soal 1. Asuransi dapat mengcover risiko-risiko yang akan dihadapi. Asuransi dapat mengcover risiko-risiko yang akan dihadapi. Jelaskan risiko-risiko yang dapat dicover oleh asuransi dan Identifikasi dan jelaskan risiko yang tidak dapat dicover asuransi dan berikan contohnya3. Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu yangmembedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harusmemperhatikan beberapa faktor-faktor agar diperoleh tarif Jelaskan perbedaan Jelaskan unsur-unsur apa saja agar dapat menetapkan tarif yang Perusahaan asuransi memiliki kriteria-kriteria penting yang menjadi dasar apakah sesuatu bisadiasuransikan atau tidak. Kriteria-kriteria resiko tersebut sebagai berikut 1. Kerugian terjadi secara kebetulanSesuatu hal baru dapat diasuransikan apabila memiliki unsur kebetulan. Artinya, kerugiantersebut disebabkan oleh kejadian yang tidak diperkirakan sebelumnya atau tidak disengaja.
streamH‰"U]o›0 }ϯðÓD¦@1 ÓuÚÒY¥Ò½l{p # p"ƒ5õßïúš²›±Mš* ®ïÇ9 §Ø×ùâê̓Ϟzæã ëŸäâê ¤ª~q•ç>ã,ÿ¾à «ðH¸Ç³ žYàñ4ÍXÞ-œëº—uÏ^±ëZ %úzÅnµ'¢eÛ¶ÓlSt54 ¦Â !Ù'U HÀr™ ·: Êd,XG^ ®ÃK òk $›³b ïg+vh;ÏP8,ŠÝ80¡ p/J8s¹ °¼X8Û
jumlahlebih dari 40 perusahaan asuransi yang tersebar di seluruh Kota Pekanbaru. Dengan jumlah perusahaan asuransi tersebut maka masing-masing perusahaan asuransi tersebut berusaha untuk membuat strategi-strategi dan taktik. (Porter, 2011)menyatakan strategi adalah melakukan aktivitas yang berbeda dengan pesaing atau aktivitas yang tidak jauh
y4Qcu5. dml37w6xlq.pages.dev/196dml37w6xlq.pages.dev/126dml37w6xlq.pages.dev/185dml37w6xlq.pages.dev/269dml37w6xlq.pages.dev/391dml37w6xlq.pages.dev/365dml37w6xlq.pages.dev/276dml37w6xlq.pages.dev/145
industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya